Sunday, October 30, 2011

Papa

Seorang sosok lelaki yang selalu aku banggakan. Seorang ayah yang selalu ingin anak-anaknya merasa senang dan bahagia. Seorang ayah yang selalu khawatir apakah anak-anaknya sudah tercukupi atau belum. Seorang ayah yang mungkin, bukan tipe yang terlalu terbuka dalam segala hal namun selalu memiliki ide-ide yang terkadang tak terpikir olehku.

Dibalik sifatnya yang terkadang agak keras kepala dan sedikit cuek, aku yakin seyakinnya jauh di lubuk hatinya beliau sangat teramat sayang dan cinta terhadap keempat orang anaknya yang kadang juga sering buat ulah ini. Seperti karakter ayah kebanyakan, beliau menunjukkannya secara implisit, tidak eksplisit. Mungkin karena memang begitu adanya lelaki diciptakan oleh Tuhan dengan memiliki ego yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Jadi beliau menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada anak-anaknya tidak melulu dengan tindakan verbal, namun lebih banyak kepada tindakannya yang implisit. Tapi aku dapat merasakan itu papa, kasih sayangmu, kekhawatiranmu, cintamu, dan segala rasa rindu kepada anakmu yang lupa menelpon ke rumah saat telat pulang sekolah :’).

Aku pun yakin, setiap kasih sayang yang diberikan kepadaku tidak akan aku sanggup menggantinya dengan apapun. Karena setiap doa yang beliau panjatkan kepada anak-anaknya ini, setiap nafkah yang dihasilkan dari lelah dan keringat yang tak pernah kering, setiap waktu yang ia korbankan untuk anak-anaknya, tidak pernah akan bisa tergantikan oleh apapun di dunia ini.

Walaupun terkadang aku suka berbeda pendapat dengan beliau, namun aku yakin dan sadari, beliau bertindak demikian karena ia khawatir dengan pendapatku. Ia khawatir apakah aku dapat melaksanakannya atau tidak, berhasil atau tidak, dan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya.

Papa, yap, mungkin aku bisa di bilang frekuensi bercerita panjang lebarku kepadanya tidak terlalu banyak dibanding kepada mama. Tapi aku senang ketika aku bisa ngobrol panjang lebar dengan beliau. Topik apa pun itu. Dan pernah suatu saat, yang membuatku sedikit tergelitik..hmm mungkin terheran hehe. Papa menanyakan satu hal secara random kepadaku “lagi ada yang naksir kamu ga sekarang?” dengan nada serius. Jujur aku pingin ketawa terbahak-bahak waktu itu. Tapi niat itu kuurungkan dan beralih ke topik yang lain. Karena biasanya aku cerita hal-hal seperti ini lebih sering ke mama dan tiba-tiba papa menanyakan hehe. Aku dapat melihat raut wajah papa yang sedikit kikuk..hahaha. Mungkin beliau juga kagok tanya yang beginian. Random lagi! Ini jarang terjadi kawan! Hehehe. Kalau tidak salah waktu itu aku semester 3 kuliah. Mungkin beliau khawatir kalau-kalau ada lelaki yang ingin merebut gadis kecilnya (woot?? Gadis kecil?? :P hehehe) dari rengkuhannya. Tapi aku senang papa. Papa sangat peduli pada hal-hal kecil tentangku. Walaupun tetap , aku tidak bisa menahan tawaku hehehe. (giggles)

Hmm..ada hal yang harus engkau selalu ingat dariku papa… “Aku akan tetap menjadi gadis kecilmu yang selalu berusaha patuh dan berbakti padamu. Mendoakanmu di setiap sujud-sujudku dan akan selalu berusaha membahagiakanmu sampai kapan pun..” -love, gadis kecilmu-



cheers,


mayang alfina

No comments:

Post a Comment