Sunday, January 31, 2016

Cita-Cita, "Beristirahat" Bersama Para Kekasih-Nya

ALANGKAH BAHAGIANYA

--

دعاء عمر رضي الله عنه: اللهم ارزقني شهادة في
سبيلك، واجعل موتي في بلد رسولك صلى الله عليه وسلم. رواه البخاري وغيره.

Umar bin Khattab berkata

:" Ya Allah berikan aku rizki agar Syahid di jalanMu..dan jadikan wafatku di negeri NabiMu Shallaallahu'alaihiwasallam."

(Riwayat Bukhari dan lainnya).

Pemakaman Baqi' Madinah an Nabawiyah.

Ribuan jasad telah beristirahat di sini..
Bersama jasad Sahabat Nabi, Istri Nabi dan keluarga Nabi.
Bersama jasad Mujahidin, Orang-orang Shalih, dan Ulama.
Bersama jasad Para Jamaah haji, para pahlawan, dan para Penuntut Ilmu.

Iri melihat Jamaah haji indonesia yang dishalatkan di Masjid Nabawi kemudian dikuburkan di sini.

Alangkah nikmatnya ..
Alangkah nikmatnya ..

Ingatlah jiwa....

Hidup di jasad hanya sehari atau dua hari..

Hidup di akhirat adalah tujuan nanti..

Dunia itu bagai jembatan pendek dan kecil..

Maka orang bijak tidak membuat bangunan di atasnya.

Hidup di dunia itu bagai orang berkayuh sampan di laut.

Ia tak perlu memasukkan air laut kedalamnya karena kapal akan tenggelam. Jauh dari tujuan.

Hidup di dunia itu sempit...
Penuh penipuan..
Penuh Ghibah..
Penuh curi mencuri..
Penuh penjahatnya..
Dikucilkan orang shalihnya..
Yang kaya memakan yang fakir..

Karena dunia bukan punya kita..

Suatu ketika ,Rasulullah tidur di atas tikar yang terbuat dari pelepah kurma. Maka ketika itu Umar masuk menemui beliau dan menangis ketika melihat bekas merah di kulit Rasulullah yang mulia dan dicinta.

Umar menangis kenapa ?

"Wahai Rasulullah !! Raja raja persia tidur di atas Kasur kasur emas dan sutera. Sedangkan engkau tidur di atas pelepah kurma".

Maka semakin menjadi jadi tangisan Umar...

Beliau menenangkan Umar
"Wahai Umar, tidakkah engkau Suka jika Di Dunia semua milik mereka dan di akhirat milik kita ?".

Maka berhentilah tangisan Al Faruq.

Dunia hanya sehari saja...

Dunia bagai bayangan tubuh..

Jika dikejar ia menjauh..
Jika kita menjauh darinya ia akan lebih cepat mendekati anda.

Boleh mengambil dunia..

Namun perhatikan adab dan zakatnya juga sedekahnya.

Maka itulah sebaik baik harta dunia.

--
Admin Suara Madinah

Sunday, January 17, 2016

#Repost : Pesan Ayah

Wahai para suami, ataupun para calon suami, istrimua adalah pendampingmu. Coba renungkan tulisan dari seorang Ayah ini. Ayah yang rela melepas putri kesayangannya untuk dijadikan pendamping hidupmu, SELAMANYA...

Karena kelak, jika kau memiliki putri kecil, kelak kau akan mungkin merasakan hal yang sama...

***

Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua.
Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.

Dan waktupun berlalu…

Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini. Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya, Namun sebagai orang tua, siapa yang dapat berpisah dari anaknya. Putri kesayangannnya.

Tapi,…

Hari ini, akhirnya datang juga. Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik, yaitu gaun pengantinnya. Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa. Dan sesudah ijab kabul ini, kau lah kini yang menjadi penjaganya. Menggantikan kami. Mari ikatkan tanganmu kepadanya.

Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya. Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya, sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya. Namun, tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu, menantuku. Namun ijinkan kami sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami, karena harus mengikutimu. Kamipun tak akan protes kepadamu, karena mulai hari ini, dia harus mengutamakan kau diatas kami.

Tolong, jangan beratkan hatinya, karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu. Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua, pun demikian dengannya. Kami tidak keberatan apabila harus sendiri, tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua.
Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma, kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan.

Jangan sakiti hatinya, karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami. Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga, untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan, untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami. Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu. Kami tidaklah keberatan, karena berarti terjagalah kehormatan putri kami.

Jika kau tak berkenan atas kekurangannya, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, mohon jangan sakiti dia, sekali lagi, jangan sakiti dia.

Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua, namun harus sendiri berdua disini, tanpa ada kehadirannya lagi. Tahukah engkau wahai menantuku, bahwa kau pun memiliki orang tua, pun dengan istrimu ini. Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana, pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu? Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu, menjaga dan merawat mereka, sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri, harus sendiri. Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu, karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah.

Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh. Jujur, sedih hati kami saat jauh darinya. Namun apalah daya kami, memang sudah masa seharusnya seperti itu, kau lebih berhak atasnya dari pada kami, orang tuanya sendiri.
Maka hargailah dia yang telah dengan rela mengabdi kepadamu. Maka hiburlah dia yang telah membuat keputusan yang sedemikian sulit. Maka sayangilah dia atas semua pengorbanannya yang hanya demi dirimu. Begitulah cantiknya putri kami, Semoga kau mengetahui betapa berharganya istrimu itu, jika kau menyadari.

***

Kaaaan.. Jadi melooooww :""""

I'm grateful for having a caring, thoughtful, tough, and great papa who always know what his lil daughter feels. He's not showing it up directly but deep in his heart there's a big space that he always treasure for. It's his daughter.

And for my future companion of life, I won't regret for having you as my soon to be life partner. There's Allah azza wa jalla's permission, He know best. And I know this is the greatest answer for all of the awaiting journey.


Monday, January 11, 2016

The Story of Tempe

Pas banget ini nemu ginian.. ada 30 resep untuk 30 hari. Bulan depannya di ulang lagi dari awal hahahahahhahaha... :P

#tempeforever #adayangsukabangetbangetbanget #yangmasakseneng #tinggalnyontek hihihi.


Friday, December 25, 2015

Worriness

Doa mamah yang selalu aku harap, doa mamah yang selalu aku pinta, doa mamah yang setiap saat aku rindukan :''''''''''''

Pada saat-saat seperti ini (yang bikin hati nggak karuan) memang doa mamah yang paling menenangkan.. Karena ridho Allah bermula dari ridho-Nya mamah sama papa.

Thursday, December 24, 2015

Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy



Kamis, 12 Rabi'ul Awwal 1437 H / 24 Desember 2015 M
👤 Ustadz 'Abdullāh Roy, MA
📘 Silsilah Mengenal Allāh
🔊 Halaqah 8 | Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy
▶ Download Audio: https://goo.gl/Jvmc8a


CONTOH KESYIRIKAN ORANG-ORANG MUSYRIKIN QURAISY

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله

Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Mengenal Allāh adalah tentang "Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy".

Diantara bentuk kesyirikan mereka adalah:
• Berdo'a dan bertaqarrub kepada orang-orang shālih yang sudah meninggal.
• Menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka dengan tujuan supaya:
⑴ Mendapatkan syafa'at orang-orang shālih tersebut disisi Allāh.
⑵ Mencari kedekatan kepada Allāh.

Allāh sendiri telah menceritakan keyakinan mereka ini di dalam Al Qurān dan Allāh mengingkarinya.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
"Dan mereka menyembah kepada selain Allāh, sesuatu yang tidak memudharati mereka dan tidak pula memberi manfaat.
Dan mereka berkata, 'Mereka adalah pemberi syafa'at bagi kami disisi Allāh.'
Katakanlah: 'Apakah kalian akan mengabarkan kepada Allāh sesuatu yang Allāh tidak ketahui di langit maupun di bumi?'
Maha Suci Allāh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan."
(QS Yūnus :18)

⇒ Dalam ayat ini Allāh menamakan perbuatan mereka sebagai bentuk menyekutukan Allāh.
Dan Allāh Subhānahu wa Ta'āla juga berfirman :
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
"Ketahuilah bahwa milik Allāh-lah agama yang tulus.
Dan orang-orang yang menjadikan selain Allāh sekutu, (mereka mengatakan) 'Tidaklah kami menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allāh.'
Sesungguhnya Allāh akan menghukumi diantara mereka di dalam apa yang mereka perselisihkan.
Sesungguhnya Allāh tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang berdusta lagi sangat ingkar."
(QS Az Zumar: 3)

⇒ Ayat ini menunjukan bahwa tujuan mereka menyembah orang-orang shālih tersebut adalah supaya mereka mendekatkan penyembahnya kepada Allāh.
Dan cara meraih syafa'at di hari kiamat bukanlah demikian.
◆ Cara meraih syafa'at di hari kiamat adalah dengan memurnikan tauhid, bukan dengan kesyirikan.
◆ Dan cara dekat dengan Allāh adalah mendekatkan diri kepadaNya dengan iman dan amal shālih, yang wajib maupun yang sunnah, sebagaimana orang-orang shālih tersebut melakukannya.

Tidak boleh seseorang menyamakan Allāh dengan seorang kepala negara yang sulit menyampaikan hajat kepadanya kecuali melalui perantara dan para pembantunya.
Tidak boleh seseorang menyerupakan Allāh dengan siapapun karena Allāh Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa.

Sedangkan seorang kepala negara, maka dia adalah makhluq yang lemah, tidak mampu melakukan seluruh pekerjaannya kecuali dibantu oleh para pembantunya.
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
'Abdullāh Roy,
Di Kabupaten Pandeglang

✒Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS