Thursday, October 31, 2013

Mereka Inspirasi Saya

Bohong kalau saya bilang saya tidak menikmati proses ini. Proses menjalankan sebuah usaha yang sangat membutuhkan ekstra perhatian. Istilahnya kecenya "butuh kasih sayang". Sungguh ini salah satu proses yang bikin saya bener-bener melek kalau saya hidup dikelilingi oleh orang-orang hebat dan saya kagumi. Mereka dengan kebiasaan yang berbeda-beda, pola pikir dan cara pandang yang majemuk, serta punya seribu satu penguat diri untuk menjalani kehidupan ini.

Bohong kalau saya bilang saya tidak terinspirasi oleh mereka. Mereka yang membuat saya terus berpikir bagaimana untuk tetap menjalani setiap kesempatan yang datang. Yang membuat saya harus tetap on-the-track kalau ingin mencapai sukses yang diimpikan. Yang membuat saya harus memutar otak bagaimana cara membagi setiap kebahagian (walau kecil) dengan cara yang paling mereka senangi.

Bohong kalau saya bilang saya tidak menyayangi mereka. Mereka keluarga. Itu yang saya tanamkan dalam diri saya sejak awal. Ketika mereka jatuh, tentu saya juga merasakan sakit. Ketika mereka dapat lompat dengan tinggi, tentu saya juga riang bukan kepalang. Satu raga, satu jiwa. Berlebihan? Tentu tidak. Karena ini bukan perkara aku saja atau dia saja. Ini kami. Satu atap, satu mimpi. Mimpi untuk sukses bersama tentunya. Menjadi sejahtera, hidup layak, dan tercukupi sudah barang tentu diinginkan oleh setiap hati kecil mereka dan tentunya juga saya.

Menjalani fase hidup saya yang sekarang bukanlah sebuah kebetulan. Sebagai seseorang yang sadar betul akan adanya enam rukun iman, saya yakin keseluruhan fase hidup yang telah dan sudah saya lewati telah digariskan oleh yang Maha Memiliki Hidup. Namun, bukan alasan untuk saya tetap berdiam tanpa melakukan apa-apa walaupun memang sudah ada qadha dan qadar yang ditetapakan. Karena sesungguhnya ada usaha dan doa yang harus saya lakukan. Karena bisa jadi usaha dan doa yang dilakukan dapat menjadi manfaat bagi orang disekitar kita, terutama mereka.

Mereka, yang menjadi lahan saya untuk tetap selalu bersyukur.
Mereka, yang menjadi inspirasi saya untuk tetap berusaha lebih.
Mereka, yang menjadi pengingat saya kalau saya tidak sendiri berjalan.
Mereka, yang menjadi tempat saya berbagi manfaat dan kebahagian walau tidak seberapa yang saya punya

Saya yakin mereka adalah salah sekian dari bermilyaran orang di bumi ini yang direncanakan-Nya untuk menjadikan saya untuk selalu mensyukuri hidup, selalu berbagi manfaat, dan berbagi kebahagian serta menjadi media untuk selalu belajar dan terus belajar.

Mereka. Yang sekarang membersamai langkah saya untuk mencapai setiap mimpi-mimpi :)
Mereka. Seluruh keluarga besar Pondok Makan Selamat Masakan Padang hehehe..
You are indeed a great team (tim yang hebat)! Proud of you ..


Thursday, October 24, 2013

After College Life

Rasanya sayang kalau momen-momen yang sudah saya lewati beberapa bulan belakangan ini tidak saya dokumentasikan dalam bentuk tulisan di sini. Itung-itung jadi pengingat saya kalau-kalau lagi kangen sama masa-masa transisi dari jaman "nguliah" ke masa-masa... beneran jadi kuli untuk sebongkah berlian. Aheeey! hahaha :P

Banyak hal baru yang awalnya saya tidak ketahui sama sekali, sekarang malah jadi keseharian saya. Hal-hal yang tidak saya temui dulunya, sekarang malah tiap hari nemu. Penuh warna, pokoknya warna-warni, lebih dari tujuh macam warna yang pelangi punya malah hehe. Sebenarnya saya masih dalam proses belajar, jadi mohon maklum kalau-kalau ada catatan-catatan saya yang tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya.. Aaaah.. kamu ngemeng apa sih May? -_- Ya pokoknya begitulah yaa .. hahaha

Punya usaha sendiri. Itu impian saya. Masih teringat dalam memori saya waktu di bangku SMP, saya dan beberapa teman saya ikut sebuah pelatihan pengembangan diri. Saya ingat betul ada seorang sahabat saya yang secara tidak langsung betul-betul menginspirasi saya pada waktu itu. Ada satu sesi dalam pelatihan itu yang mengharuskan setiap peserta untuk mempresentasikan apa yang ia inginkan di masa depan. Dan sahabat saya bilang "Saya ingin memiliki sebuah perusahaan telekomunikasi atau yang memproduksi handphone". Saya terkesima. Jujur pada waktu itu punya usaha sendiri belum menjadi salah satu opsi masa depan saya. Tapi semenjak presentasi itu, saya jadi berpikir "Iya yaa.. enak juga punya perusahaan sendiri, bisa punya duit sendiri dan banyak". Oke hahaha itu pemikiran simpel saya pada waktu itu. Tanpa sadar, ternyata memori itu tersimpan di alam bawah sadar saya dan hal tersebut menjadi salah satu motivasi saya untuk memilih jadi tukang jualan sebagai profesi masa depan saya hihi. Dan sahabat saya itu si wanita 'pendiam' Dini Fitriani :) thanks a bunch dear ..

Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata alam bawah sadar saya ini ikutan makin tua dan makin jadi. Istilahnya mungkin "tua-tua keladi makin tua makin jadi" hahaha :P kalau saya nya sih teteeeep .. muda teruuus hhahaha *di gaplok masal*. Jadilah saya memantapkan pilihan setelah kuliah untuk: HARUS PUNYA USAHA SENDIRI DAN KERJA PALING LAMA DUA TAHUN! Pada dasarnya saya suka kok sama rutinitas tapi tidak untuk jangka panjang tentunya. Ditambah saya ini orangnya sebenernya paling gak suka kalau di kekang-kekang sama waktu. Pengennya free saya bisa ngapain aja dan kemana aja yang saya suka dan saya passion disitu. Tapi berarti ada konsekuensinya doooong. Yap, tentu ada. Emang bisa seenak udel ngacir sana ngacir sini bikin ini bikin itu.

Hidup saya gak sendiri. Ada hidup orang lain yang secara langsung maupun gak langsung terkait dengan saya. Saya sadar itu. So, pertanyaan selanjutnya adalah "Apa yang harus saya lakukan biar saya bisa ngacir sana ngacir sini sesuai dengan apa yang saya suka dan bikin saya happy?" Yak! Jawabannya adalah saya harus bahagiain ortu. Saya yakin kalau ortu ridho Allah juga pasti ridho. Dan ternyata Allah itu Maha Pemurah dan Maha Segala-galanya. Alhamdulillah Allah ngasih cheat-sheet *berasa mau UAS* malah ngasih sms kunci jawaban waktu pagi-pagi buta *lah! yang ini berasa mau UAN* hahaha :D Etapi beneran loh ini ..

Selama empat tahun kuliah Alhamdulillah saya sempat ngerasain gimana rasanya kerja di kantor dengan segala rutinitasnya. Yang pertamanya saya rencanakan akan cari kerja dulu sebelum jadi tukang jualan, ternyata Allah kasih kesempatan selama kurang lebih tujuh bulan untuk magang. Jadinya bisa ngerasain gimana rasanya kerja delapan jam full-time plus kalo-kalo pake ngelembur. Yuhuuuu! Nah, setelah pengalaman tadi.. singkat cerita saya jadi lebih mantep untuk nerima tawaran ortu saya untuk jadi tukang jualan di usaha (Rumah Makan Padang) yang dirintis sama om dan ortu saya. Jadi, rencana saya untuk kerja dulu sebelum bikin usaha saya revisi dan jadinya saya di sini. Yak! di Kalimantan bukan di Jakarta. Nah, dengan pilihan yang saya ambil.. saya jadi belajar gimana sih sebenernya jadi tukang jualan tuuh??? dan juga tentunya bisa untuk bekal pengalaman saya nantinya. Dan ini juga masih termasuk dalam usaha saya ngebahagiain ortu hehe. Dan semoga jalan saya dipermudah oleh Allah nantinya untuk ngewujud-in impian saya: PUNYA TOKO KUE DAN TBK (toko bahan kue) NYA JUGAK *buat ngirit bahan baku toko kue saya gitu maksudnya hehe :P*

Makasih udah mau baca celotehan asal saya ini hihi .. Ntar-ntar saya mau ceritain juga kejadian-kejadian absurd, konyol, seneng, sedih, bete, lucu, dan kawan-kawannya di warung tempat saya jadi tukang jualan yaaak hehe << *pede banget ada yang mau baca* :P hehe

cheers,
mayang alfina


Thursday, October 10, 2013

Repost: Tanggung jawab Suami Selepas Ijab Kabul, Saat Ijab Qabul terucap

Tanggung jawab Suami Selepas Ijab Kabul,Saat Ijab Qabul terucap
"Saya terima nikahnya si.... binti si.... dengan mas kawin......di bayar tunai....”.

Singkat, padat dan jelas.Tapi tahukan makna “perjanjian atau ikrar” tersebut? Itu tersurat. Tetapi apa pula yang tersirat?

Yang tersirat ialah :

Artinya: "Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia jadikan istri) dari ayah dan ibunya.Dosa apa saja yang telah dia lakukan. Dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dgn si dia (perempuan yang ia jadikan istri), aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”. Akujuga sadar,sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dalam menunaikan tanggung jawab, maka aku fasik,suami yang dayus dan aku tahu bahwa nerakalah tempatku kerana akhirnya isteri dan anak-anakku yg akan menarik aku masuk kedalam Neraka Jahanam.. dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah hancur badanku.Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dengan si isteri dan si ibu bapa isteri, tetapi ini adalah perjanjian terus kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala ".
Jika aku GAGAL (si Suami)?

"Maka aku adalah suami yang fasik,ingkar dan aku rela masuk neraka.Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”.(HR. Muslim)

Duhai para istri...
Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu.Kare na saat Ijab terucap,Arsy-Ny a berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya di depan ALLAH,dengan disaksikan para malaikat dan manusia.Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu,maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.

Semoga jadi untuk pengalaman yg sudah nikah maupun yg belum. Subhanallah.. beratnya beban yang di tanggung suami.Bukankah untuk meringankan tanggung jawabnya itu berarti seorang istri
harus patuh kepada suami,menjalank an perintah ALLAH dan menjauhi larangan-Nya? Juga mendidik putra-putri kita nanti agar mengerti tentang agama dan tanggung jawab.Semoga kita semua menjadi orang tua yang dapat memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita kelak dengan agama dan cinta kasih sehingga tercipta keluarga kecil yang sakinah,mawadda h,dan warahmah. Aamin Yaa Rabbal'alaminn..

sumber: https://www.facebook.com/SewaKameraMalang